Soppeng, Sulawesi Selatan – Desa Timusu, Kecamatan Liliriaja, Kabupaten Soppeng kini memiliki amunisi baru untuk pembangunan yang lebih terarah dan berkelanjutan. Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Pemberdayaan Masyarakat Universitas Hasanuddin (Unhas) telah merampungkan tugasnya dengan menyerahkan empat peta tematik strategis kepada Pemerintah Desa Timusu pada Senin, 11 Agustus 2025.
Bertempat di Balai Desa Timusu, serah terima ini menjadi momentum penting bagi desa yang bertekad untuk mengembangkan potensi wilayahnya secara optimal. Kepala Desa Timusu, Andi Rizky Utari, ST, menerima langsung dokumen berharga ini dari perwakilan tim KKN, A. Syafirah Nurul Ramadhani, beserta jajaran perangkat desa.
Keempat peta yang diserahkan meliputi:
- Peta Administrasi Desa: Fondasi utama yang menggambarkan struktur wilayah dan batas administrasi desa secara detail.
- Peta Tutupan Lahan: Informasi vital mengenai pemanfaatan lahan, membantu dalam perencanaan tata ruang yang efektif dan berkelanjutan.
- Peta Sebaran Stunting dan Masyarakat Prasejahtera: Data sensitif yang memetakan wilayah dengan kasus stunting dan keluarga prasejahtera, memungkinkan intervensi yang tepat sasaran.
- Peta Potensi Wisata Desa: Unggulan yang menyoroti potensi wisata tersembunyi, membuka peluang investasi dan pengembangan ekonomi lokal.
A. Syafirah Nurul Ramadhani menekankan bahwa penyusunan peta ini melibatkan proses yang cermat dan kolaboratif. “Kami menggabungkan data dari berbagai sumber, termasuk Badan Informasi Geospasial (BIG), Dinas PUPR, survei lapangan, dan pengetahuan lokal dari Pemerintah Desa Timusu. Semua data diolah menggunakan perangkat lunak ArcGIS dan divalidasi bersama perangkat desa untuk memastikan akurasi,” jelasnya.
Andi Rizky Utari menyambut baik inisiatif ini dan menyatakan keyakinannya bahwa peta tematik ini akan menjadi panduan berharga dalam pengambilan keputusan. “Dengan adanya peta ini, kami dapat merencanakan pembangunan dengan lebih baik, mengelola sumber daya secara efisien, dan mengembangkan potensi wisata desa yang selama ini belum tergali maksimal,” ujarnya.
Serah terima peta tematik ini bukan sekadar penutup program KKN, tetapi juga awal dari babak baru bagi Desa Timusu. Kolaborasi antara akademisi dan masyarakat ini menjadi contoh nyata bagaimana pengetahuan dan teknologi dapat dimanfaatkan untuk membangun desa yang lebih maju dan sejahtera.
eRwinksaja.